Qutb Minar merupakan salah satu lokasi wisata yang paling banyak menarik perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kompleks masjid kuno ini berada di pinggiran kota New Delhi, yang dapat dicapai menggunakan bus maupun bajaj.
Dari pusat kota Delhi, diperlukan sekitar 30-40 menit untuk mencapai Qutb Minar.
Sebenarnya nama Qutb Minar merujuk pada menara masjid yang hingga saat ini masih menjadi yang tertinggi di India. Qutb Minar dibangun pada 1192 oleh Qutbuddin Aibak dan diselesaikan oleh Iltutmish.
Terbuat dari batu bata, menara Qutb Minar menjulang setingi 72,5 meter dan dibangun sebagai bukti kejayaan Islam di India. Kompleks Qutb Minar masuk dalam situs warisan budaya dunia versi UNESCO.
Menara tertinggi ini terdiri dari 5 lantai yang menggabungkan antara arsitektur Mughal dan Afghan. Diameter bagian bawah menara adalah 14,3 meter sementara bagian atasnya 2,7 meter. Ada 379 anak tangga menuju puncak, namun wisatawan kini tidak diperbolehkan naik.
Bagian yang sangat menarik dari menara ini adalah dindingnya yang berukirkan ayat-ayat Quran. Selain itu ada pula beberapa kata dalam bahasa Kupee yang meriwayatkan bahwa menara ini dibangun untuk merefleksikan keagungan Tuhan.
Ukiran dengan refleksi keagungan Tuhan. Foto: Olenka Priyadarsani
Fokus para wisatawan tak pernah lepas dari kemegahan menara ini. Foto: Olenka Priyadarsani
Di dalam kompleks Qutb sendiri — meski menara merupakan komponen paling penting — ada peninggalan sejarah lain yang juga sangat menarik, yaitu Masjid Quwwat-ul-Islam dan Iron Pillar atau Pilar Besi.
Masjid Quwwat-ul-Islam adalah masjid tertua di Delhi setelah Islam menguasai India. Pembangunannya sendiri dimulai satu tahun setelah pembangunan Qutb Minar. Masjid ini juga sering disebut Masjid Jami’, Masjid Qutb, atau Masjid Besar Delhi (jangan sampai tertukar dengan Jama’ Masjid yang ada di Old Delhi).
Menurut tulisan berbahasa Persia yang hingga kini masih ada di gerbang timur, sebagian dari masjid ini dibangun menggunakan material dari 27 kuil Jain yang dibangun selama masa kekuasaan Tomars dan Prithvi Raj Chauhan.
Masjid Quwwat-ul-Islam kini tinggal puing-puing dan tentu saja sudah tidak digunakan lagi. Walaupun demikian, tiang-tiang, motif bunga serta pola geometris masih menjukkan gaya arsitektur Islam.
Masjid Quwwat-ul-Islam adalah masjid tertua di Delhi setelah Islam menguasai India. Pembangunannya sendiri dimulai satu tahun setelah pembangunan Qutb Minar. Masjid ini juga sering disebut Masjid Jami’, Masjid Qutb, atau Masjid Besar Delhi (jangan sampai tertukar dengan Jama’ Masjid yang ada di Old Delhi).
Menurut tulisan berbahasa Persia yang hingga kini masih ada di gerbang timur, sebagian dari masjid ini dibangun menggunakan material dari 27 kuil Jain yang dibangun selama masa kekuasaan Tomars dan Prithvi Raj Chauhan.
Masjid Quwwat-ul-Islam kini tinggal puing-puing dan tentu saja sudah tidak digunakan lagi. Walaupun demikian, tiang-tiang, motif bunga serta pola geometris masih menjukkan gaya arsitektur Islam.
Sebenarnya Qutb Minar merupakan menara dari Masjid Quwwat-ul-Islam, yang digunakan oleh muazin untuk mengumandangkan azan. Namun, kedua bangunan tersebut seolah-olah jadi dua bangunan yang berbeda. Mungkin karena menara Qutb sangat besar dan tinggi sehingga seperti menjadi bangunan tersendiri.
Di sisi barat masjid terdapat nisan Iltutmish yang dibangun pada 1235.
Iron Pillar merupakan arsitektur yang telah menarik minat ilmuwan dari berbagai belahan dunia. Pilar ini dibangun pada abad ke-4 sebagai penghormatan bagi Raja Candragupta II. Tingginya 7,2 meter dan di puncak pilar ada ornamen burung Garuda.
Meski telah berdiri lebih dari 1600 tahun di udara terbuka, tiang besi ini sama sekali tidak berkarat.
Bangunan lain yang ada di kompleks ini adalah Alai Minar, nisan Alauddin Khilji, madrasah, serta makam Adham Khan. Keseluruhan kompleks ditumbuhi oleh rumput hijau yang kontras dengan bata merah bangunan-bangunan di kompleks. Sangat cocok bagi Anda yang menyukai fotografi.
Di sisi barat masjid terdapat nisan Iltutmish yang dibangun pada 1235.
Iron Pillar merupakan arsitektur yang telah menarik minat ilmuwan dari berbagai belahan dunia. Pilar ini dibangun pada abad ke-4 sebagai penghormatan bagi Raja Candragupta II. Tingginya 7,2 meter dan di puncak pilar ada ornamen burung Garuda.
Meski telah berdiri lebih dari 1600 tahun di udara terbuka, tiang besi ini sama sekali tidak berkarat.
Bangunan lain yang ada di kompleks ini adalah Alai Minar, nisan Alauddin Khilji, madrasah, serta makam Adham Khan. Keseluruhan kompleks ditumbuhi oleh rumput hijau yang kontras dengan bata merah bangunan-bangunan di kompleks. Sangat cocok bagi Anda yang menyukai fotografi.
0 komentar:
Posting Komentar