Hasil sebuah survei terhadap sopir di Inggris
menunjukkan, sebesar 29% sopir mengaku bahwa saat mengemudi dalam satu
tahun belakangan ini hampir selalu mengalami ketiduran, mengakibatkan
10% insiden tabrakan nonfaktor luar ini berhubungan dengan kelelahan.
Orang-orang
belum menganggap bahwa kurang tidur dan tidak cukupnya istirahat
sebagai suatu ancaman bahaya, mengabaikan waktu istirahat di
tengah-tengah persaingan sosial. Bahaya yang terpendam dalam keletihan
yang dianggap sepele, adalah oleh karena letih sama seperti alkohol
umumnya, bukan merupakan penyebab langsung timbulnya kecelakaan, ia
hanya menurunkan kemampuan tindakan dan mengakibatkan meningkatnya
bahaya yang merugikan. Dalam proses letih yang terjadi, kewaspadan
kadang baik dan terkadang buruk, rangsangan Tou Xuan liang Zhui gu
menyebabkan turunnya tingkat kewaspadaan mengalami penghentian
sementara, yang kerap memberi suatu kesan semu yang bisa mengendalikan
rasa lelah, sehingga orang-orang tidak dapat menyadari bahwa fakta
kemampuan perilaku individual sudah turun.
Sejumlah
besar orang kekurangan tidur yang cukup, bahkan semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya usia, lagi pula mempengaruhi kemampuan
belajar mereka di siang hari. Dan masalah ini juga eksis secara umum
pada siswa SMU kita. Dan sejumlah besar orang menganggap, bahwa begadang
adalah suatu kecakapan, bermanfaat terhadap kemampuan belajar dan
pekerjaan, sesungguhnya setelah begadang acap kali timbul rasa pusing
dan mengantuk, jika dalam kondisi demikian dan dalam jangka panjang
duduk termenung di depan meja tarus-menerus belajar dengan tekun dan
lupa makan dan tidur, hanya untuk memperlihatkan kepada orang tua, guru
dan diri sendiri, tidak akan bisa memperoleh prestasi yang relevan
dengan pengorbanan dan jerih payah sendiri. Hasil statistik di luar
negeri mendapati, bahwa di antara sejumlah rumah sakit, terdapat 1/3
dokter yang kinerjanya terpengaruh karena waktu aplus yang terlalu
panjang. Sekalipun sejumlah besar bukti menunjukkan, bahwa kualitas
medis dokter terpengaruh karena kurang tidur atau istirahat, namun tetap
ada yang beranggapan, bahwa bekerja dalam jangka panjang merupakan
kewajiban profesi dan untuk ini diadakan pelatihan.
Baru-baru
ini, ada yang mengadakan perbadingan sifat racun alkohol dengan kurang
tidur, dan didapati, setelah tidak tidur selama 17-19 jam kemudian, dan
ketika perilaku orang dengan kekentalan alkohol darah itu 0,05% sangat
bahkan lebih buruk, karena itu peraturan lalu lintas di sejumlah besar
negara dengan tegas menetapkan aturan yaitu melarang mengemudikan mobil
dalam kondisi lelah, dan standar ini juga dapat dipakai pada pekerjaan
medis yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi. Para pejabat tinggi
di Jerman umumnya istirahat beberapa saat lalu melanjutkan pekerjaannya
setelah 2 jam bekerja, tujuannya adalah menjaga stamina agar penuh
vitalitas, mencegah timbulnya kesalahan medis di bawah kondisi lelahnya
otak besar, pengurus medis kita juga wajib memanfaatkan pengalaman
mereka, untuk meningkatkan mutu medis kita. Karena itu, jika ditilik
dari sudut kesehatan dan kebersihan umum, harus mengubah tidur semu dan
kurang istirahat sebagai suatu konsepsi yang mulia, melihatnya sebagai
ancaman nyata terhadap masyarakat dan individual. Hanya dengan belajar
dan bekerja di bawah kondisi efisiensi tinggi baru bisa memperoleh
manfaat yang lebih baik.(erabaru.net)*
0 komentar:
Posting Komentar