Jumat, 27 Januari 2012

Trik dalam UN agar siswa bisa Lulus

Semua guru menginginkan muridnya lulus UN. Namun, kemampuan murid tidak semuanya sama. Ada yang pintar, ada juga yang kurang pintar. Maka sebagian oknum guru melakukan hal-hal apapun untuk meluluskan anak didiknya dalam UN.

Saya termasuk orang yang menolak UN sebagai satu-satunya parameter kelulusan. Namun jika hal ini dijadikan alasan untuk mencurangi UN, saya lebih-lebih tidak setuju, apapaun itu alasannya. mau sayang anak lah, menyelamatkan anak, sekolah, bupati, atau gubernur sekalipun. itu artinya para oknum mengajarkan ketidakjujuran pada siswanya.

Dari hasil informasi yang saya dapatkan, ada beberapa cara membocorkan UN. yang saya tahu ada dua. Pertama dengan membagikan jawaban langsung ke siswa. Yang kedua dengan mengoreksi jawaban siswa ketika sudah selesai UN, dengan memanfaatkan waktu diantara waktu selesai ujian dengan waktu mengantarkan paket LJUN (batas waktu mengantarkan LJUN ke gugus sampai pukul 13.30, sementara ujian selesai pukul 10.00, jadi ada waktu sekitar 3 jam lebih untuk mengoreksi).

Cara yang pertama dilakukan jika siswa bisa memegang kerahasiaannya. Cara yang kedua dilakukan jika jumlah siswa yang akan dikoreksi tidak terlalu banyak.

Walaupun di UN ada Tim pemantau independen (TPI), UN bisa tetap bocor. Katanya para (oknum?) TPI yang akan memantau di sekolah sudah "diajak main" sama kepala sekolahnya, agar mereka bisa bekerja sama. Apalagi katanya anggota TPI tidak bisa masuk ke kelas untuk memantau jalannya UN. Katanya ada dasar hukumnya. Jadi bagi para anggota TPI, pastikan LJUN sudah diantar ke gugus sebelum anda pulang.

Parahnya, ternyata praktek menyedihkan ini tidak hanya dilakukan di tingkat sekolah. Malah strategi "tim sukses" ini sampai di bahas di rapat tingkat gugus! Malah mungkin juga terjadi di tingkat yang lebih tinggi. Katanya, pihak gugus sudah menyediakan tempat bagi sekolah yang belum sempat mengoreksi LJUN siswanya.

semoga informasi yang mungkin anda semua sudah tahu ini bisa bermanfaat, misalnya buat wartawan yang mau meliput UN, para bapa polisi, atau tim Pemantau independen yang mau memantau UN besok, atau siapapun yang masih peduli akan pentingnya sebuah kejujuran.

terimakasih
Note:
Bagikan aja jawabannya Pa! He...

0 komentar:

Posting Komentar