Terdapat dua macam watak ideologi yakni ideologi tertutup
dan ideologi terbuka.
Ideologi tertutup adalah ideologi yang
bersifat mutlak. Ideologi macam ini memiliki ciri:
a.
Bukan merupakan cita-cita yang sudah
hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan
sebagai dasar untuk mengubah masyarakat.
b.
Apabila kelompok tersebut berhasil
menguasai negara, ideologinya itu akan dipaksakan kepada masyarakat.
Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi kehidupan masyarakat akan diubah
sesuai dengan ideologi tersebut.
c.
Bersifat totaliter, artinya
mencakup/mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini
cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan, sebab
kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi perilaku
masyarakat.
d.
Pluralisme pandangan dan kebudayaan
ditiadakan, hak asasi tidak dihormati.
e.
Menuntut masyarakat untuk memiliki
kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
f.
Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai
dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras,
mutlak dan total.
Sedangkan ideologi
terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi macam ini memiliki
ciri:
a.
Merupakan kekayaan rohani, moral, dan
budaya masyarakat (falsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang
melainkan kesepakatan masyarakat.
b.
Tidak diciptakan oleh negara, tetapi
ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa
digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.
c.
Isinya tidak langsung operasional.
Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah
tersebut dan kembali mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
d.
Tidak pernah memperkosa kebebasan dan
tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha
hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
e.
Menghargai pluralitas, sehingga dapat
diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan
agama.
Bertolak dari ciri-ciri diatas, bisa dikatakan bahwa
Pancasila memenuhi semua persyaratan sebagai ideologi terbuka. Hal ini
dijelaskan, pertama, Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada
kesadaran masyarakat Indonesia. Kedua, Isi Pancasila tidak langsung operasional
artinya kelima nilai dasar Pancasila itu berfungsi sebagai acuan dan dapat
ditafsirkan untuk mencari implikasinya dalam kehidupan nyata. Ketiga, Pancasila
bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat.
Keempat, Pancasila juga bukan ideologi totaliter dan kelima, Pancasila
menghargai pluralitas.
Meskipun Pacasila
memiliki watak sebagai ideologi terbuka, harus diakui bahwa Pancasila pernah
dijadikan sebagai ideologi tertutup. Pada masa orde baru Pancasila digunakan
penguasa sebagai cara untuk melakukan tipu daya guna menyembunyikan,
kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan. Pengalaman itu
memberikan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia: ketika dijadikan sebagai
ideologi tertutup, Pancasila cenderung kehilangan daya tarik dan relevansinya.
0 komentar:
Posting Komentar